Selasa, 25 Oktober 2022

Routing Statik

  Karakteristik routing Statik :

Informasi network dikonfigurasi secara manual ke dalam tabel routing oleh network admin. Keunggulannya routing statik Tidak membebani CPU untuk melakukan update Routing table kekurangannya routing statik Tidak mungkin digunakan dalam network berskala besar karena akan cukup merepotkan

Contoh Aplikasi Routing Statik :


Sebelum kita mer routing paket agar lebih mudah lebih baik kita list terlebih dahulu network pada jaringan yang kita kelola. Contoh dengan topologi di atas kita memiliki jaringan 4 buah Jaringan yaitu

1.1.1.0/24

192.168.0.0/24

192.168.1.0/24

3.3.3.0/24

 

R1 terhubung dengan jaringan 1.1.1.0/24 dan 192.168.0.0/24

R2 terhubung dengan jaringan 192.168.0.0/24 dan 192.168.1.0/24

R3 terhubung dengan jaringan 192.168.1.0/24 dan 2.2.2.0/24

 

Berarti dapat kita simpulkan

R1 tidak memiliki rute menuju jaringan 192.168.1.0/24 dan 2.2.2.0/24

R2 tidak memiliki rute menuju jaringan 1.1.1.0/24 dan 2.2.2.0/24

R3 tidak memiliki rute menuju jaringan 192.168.0.0/24 dan 1.1.1.0/24

 

Agar bisa Saling tehubung satu sama lain semua router harus memiliki rute menuju semua jaringan yang ada.Pertama Kita buat Skema Seperti gambar di atas terlebih dahulu

 

Konfigurasi Pada R1

R1>enable

R1#conf t

R1(config)#int l0 //membuat interface loopback 0

R1(config-if)#ip address 1.1.1.1 255.255.255.0 //memberi ip address pada interface loopback

R1(config-if)#no shutdown

R1(config-if)#int fa0/0

R1(config-if)#ip add 192.168.0.1 255.255.255.0

 

Konfigurasi Pada R2

R2>enable

R2#conf t

R2(config)#int fa0/0

R2(config-if)#ip address 192.168.0.2 255.255.255.0

R2(config-if)#no shutdown

R2(config-if)#int fa0/1

R2(config-if)#ip add 192.168.1.1 255.255.255.0

 

Konfigurasi Pada R3

R3>enable

R3#conf t

R3(config)#int l0 //membuat interface loopback 0

R3(config-if)#ip address 2.2.2.2 255.255.255.0 //memberi ip address pada interface loopback

R3(config-if)#no shutdown

R3(config-if)#int fa0/0

R3(config-if)#ip add 192.168.1.2 255.255.255.0

 

Setelah masing masing router terkonfigurasi kita akan mengacu kepada kesimpulan kita tadi bahwa

R1 tidak memiliki rute menuju jaringan 192.168.1.0/24 dan 2.2.2.0/24

R2 tidak memiliki rute menuju jaringan 1.1.1.0/24 dan 2.2.2.0/24

R3 tidak memiliki rute menuju jaringan 192.168.0.0/24 dan 1.1.1.0/24

 

Untuk menambahkan rute pada masing masing router kita gunakan perintah ip route

Router(config)# ip route [destination_network] [subnet_mask] [next-hop]

 

Perintah di atas bisa di artikan “untuk menuju [destination_network] lewati [Next-hop]”

Jadi pada setiap Router harus kita tambahkan pengetahuan tentang rute

 

R1

R1(config)#ip route 192.168.1.0 255.255.255.0 192.168.0.2

R1(config)#ip route 2.2.2.0 255.255.255.0 192.168.1.2

 

R2

R2(config)#ip route 2.2.2.0 255.255.255.0 192.168.1.2

R2(config)#ip route 1.1.1.0 255.255.255.0 192.168.0.1

 

R3

R3(config)#ip route 192.168.0.0 255.255.255.0 192.168.1.1

R3(config)#ip route 1.1.1.0 255.255.255.0 192.168.0.1

 

Setelah selesai kita bisa test dari router 1 dengan perintah

R1#ping 2.2.2.2 source l0

jika reply maka semua router sudah memiliki semua rute dalam jaringan kita

 

 

Tambahan Tentang Static Routing

 

Statik routing hanya akan menyimpan rute ke sebuah network apabila interface menuju [Next_hop] dalam keadaan up (hidup) jika interface down maka rute akan di hapus dari routing tabel

 

Agar rute tidak di hapus dari routing table meskipun interfacenya mati kita dapat member parameter permanent pada router dengan perintah

Router(config)# ip route 172.18.0.0 255.255.0.0 172.17.1.2 permanent

 

Statik routing juga dapat di gunakan untuk membuang suatu paket yang di arahkan pada network tertentu dengan mengganti [next_hop] menjadi interface null0

 

Router(config)# ip route [destination_network] [subnet_mask] [null0]

 

Administrative Distance

Routing statik memiliki AD (Administrative distance) bernilai 1 jika kita menggunakan alamat ip sebagai next_hop

Routing statik memiliki AD (Administrative distance) bernilai 0 jika kita menggunakan Outgoing Interface

Misalnya

R1(config)#ip route 192.168.1.0 255.255.255.0 fa0/0

 

untuk mengubah nilai Administrative Distance

Router(config)# ip route [destination_network] [subnet_mask] [next-hop] [nilai_AD 0-255]

 

Default Route

Jika rute pada sebuah network tidak di temukan di routing table router akan membuang paket tersebut.

default route atau di sebut gateway of last resort akan membuang paket tersebut menuju sebuah gateway untuk mencari rute network tersebut.

default route di indikasikan dengan angka 0 pada semua ip address dan subnetmasknya

(0.0.0.0 0.0.0.0).

 

Untuk mengkonfigurasi default route:

Hostname(config)# ip route 0.0.0.0 0.0.0.0 [next hop]

 

Atau bisa di artikan

“jika tujuan tidak di ketahui coba lewat [next hop]”