Sabtu, 22 Oktober 2022

Routing

Routing adalah sebuah proses pencarian rute terbaik untuk mentrasfer paket data dari satu network ke network lain yang berbeda atau dari sumber paket menuju tujuan paket. Proses Routing selalu mencari network tujuan bukan host tujuan. Proses ini membutuhkan device layer 3 seperti router.

Untuk melakukan proses routing, router harus mengetahui :

o   IP address tujuan dari paket yang di-routing.

o   Informasi network yang dituju oleh paket. (route)

o   Semua kemungkinan jalur untuk mencapai network tersebut

o   Jalur terbaik dari semua jalur yang ada (best routes)

Semua informasi network yang dimiliki oleh router akan disimpan dalam sebuah tabel routing.

Tabel Routing

Tabel Routing menyimpan informasi daftar rute terbaik menuju sebuah network. Masing masing jaringan memiliki address dan subnetmasknya sendiri sendiri.Jika router menemukan lebih dari satu rute informasi menuju suatu jaringan Ip routing akan mencari sebuah rute tujuannya dalam routing tabel miliknya
Isi dari Routing Tabel Tersebut berupa :

Network Tujuan dan Subnetmasknya

next hop router untuk mencapai destination network

Routing metrics and Administrative Distance

 

Mekanisme Routing

Untuk Membangun dan Merawat routing tabel Sebuah Router menggunakan 4 mekanisme dasar yaitu

  1. Directly connected
  2. Static Routing
  3. Dinamic Routing
  4. Default Routing

Directly Connected

Directly Connected merupakan sebuah koneksi dimana router terhubung secara langsung. Sambungan secara langsung akan otomatis di masukan ke dalam routing table

Directly connected memiliki nilai Administrative distance 0

Static Routing :

Pada Static Routing Informasi rute menuju sebuah network dikonfigurasi secara manual ke dalam tabel routing oleh network administrator. Jika ada perubahan topologi, seorang administrator akan mengkonfigurasi informasi routing secara manual.

Statik :

o   Informasi network dikonfigurasi secara manual ke dalam tabel routing oleh network admin.

o   Tidak membebani CPU.

o   Tidak “makan” bandwidth.

o   Tidak mungkin digunakan dalam network berskala besar.

 

Dinamic Routing :

Pada Dinamic Routing Informasi rute menuju sebuah didapatkan secara dinamik dengan memanfaatkan protokol routing. Jika ada perubahan topologi, protokol routing akan otomatis menyesuaikan informasi routing.

Dinamik :

o   Informasi network remote didapatkan secara dinamik dengan memanfaatkan protokol routing.

o   Network admin mendeploy protokol routing.

o   Jika ada perubahan topologi, protokol routing akan otomatis menyesuaikan informasi routing.

 

Default Routes

Default routes merupakan routing statik yang dapat digunakan pada network stub, network stub itu sendiri merupakan network dengan hanya 1 jalur untuk akses keluar network.

Default routes juga digunakan untuk implementasi routing paket yang router tidak tahu informasi tentang network tujuan dari paket tersebut (solusi terakhir).

 

Administrative Distance

Nilai Administrative distance (AD) di gunakan untuk menghitung kelayakan informasi routing yang di terima sebuah router dari router lainnya.

Nilai administrative distance berkisar dari 0 – 255 dimana makin kecil nilainya makin tinggi tingkat kelayakan informasi routing yang di bawanya

Nilai 0 dimiliki Oleh Direct Connected

 

Protocol routing

Protokol routing adalah bahasa yang digunakan oleh router untuk saling bertukar informasi network (routes) dan merawat tabel routing pada setiap router yang ada dalam sebuah router secara dinamis, contoh : RIP, OSPF, EIGRP.

Setiap protocol routing memiliki tingkat kepercayaan router terhadap dirinya yang di sebut Administrative distance

Ada 4 tipe protokol routing : distance vectorlink-statehybrid, path vector routing.

Distance Vector :

Protokol Routing distance vector menggunakan algoritma Bellman Ford. Distance vector juga biasa disebut routing by rumor (semua informasi routing didapatkan dari tetangga). jalur terbaik ditentukan oleh Hop (jumlah router yang dilewati)

Contoh : RIP,RIPv2,IGRP

Link State :

Link State dapat mengetahui apakan sebuah link sedang up atau Down Link state akan memilih rute tercepat menuju suatu network meskipun harus melewati banyak interace

Dapat megetahui perubahana topologi dengan cepat atau biasa di sebut fast converge

Membuat sebuah gambaran (peta/map) tentang keseluruhan topologi network dimana router berada.

Disebut juga algoritma SPF (Shortest Path First)

Contoh : OSPF dan ISIS

 

Hybrid :

Protokol ini merupakan Kombinasi antara DVP dan Link State protokol

Protokol ini di kembangkan oleh cisco bisa Disebut juga algoritma SPF (Shortest Path First)

Misal : EIGRP

 

Path Vector

 

Path Vector hampir sama dengan distance vector hanya saja pada path vector di asumsikan tidak ada node di setiap AS.

Sebagai gantinya ada node khusus yang di sebut speaker node.

Speaker node menghasilkan sebuah routing tabel khusus dan menyebarkannya kepada speaker node tetangga yang ada di AS tetangganya

Sehingga mirip dengan distance vector tapi yang di sebarkannya bukan metric tapi path menuju sebuah network

Contoh : BGP

Kategori Routing

AS(Autonomous System), merupakan sekumpulan network yang berada dalam 1 kebijakan routing yang sama, 1 Kepemilikan yang sama, dan 1 Manajement yang sama.

Berdasarkan skala penggunaan terhadap AS, protokol routing dibagi menjadi 2 kategori : IGP, dan EGP.

IGP :

o   Interior Gateway Protocol (IGP)

o   IGP Digunakan untuk routing antar router dalam satu Autonomous System (AS)

o   Contoh : RIP, OSPF, EIGRP

EGP :

  • Exterior Gateway Protocol (EGP)
  • Digunakan untuk routing oleh router antar AS
  • Contoh : BGP

Classful vs Classless Protocol Routing

Classless :

Tidak menyertakan subnet mask dalam proses advertisement informasi routing.

Mengasumsikan bahwa dalam network yang sama, semua menggunakan netmask yang sama.

Misalnya :

10.3.1.0 and 10.5.5.0 termasuk ke dalam network yang sama (10.0.0.0)

Informasi routing (routes) akan di summary (di ringkas) menjadi kelas default saat diterima oleh interface router yang berbeda major network dengan update routing tersebut.

Network kelas A di summary menjadi /8, kelas B menjadi /16, dst.

Contoh : RIPv1,IGRP

 

Classful :

Menyertakan subnet mask dalam proses advertisement informasi routing nya.

Mendukung penggunaan subnet mask yang bervariasi (Variable-Length Subnet Mask/ VLSM). Summary dapat dikontrol secara manual.

Contoh : RIP versi 2,EIGRP,OSPF,IS-IS